Travel

Biaya untuk Pergi ke Eropa tanpa Travel

Buletin Sigma – Biaya untuk Pergi ke Eropa, Mendengar kalimat ‘Jalan-Jalan Ke Eropa‘ mungkin yang terbayang adalah Syahrini yang landing manja dengan pesawat charter yang mewah, belanja tas seharga mobil di Paris, hingga terpeleset manja di Iceland.

Pasti, mahal, banget, yah?

Tentu saja mahal. Tapi tenang saja, walaupun dompet kita tak setebal syahrini, kita tetap bisa jalan-jalan ke Eropa kok. Tentu dengan biaya yang relatif terjangkau. Nah, saya ingin mencoba berbagi sedikit pengalaman ketika saya pergi ke Eropa pada tahun 2017 dan nanti di postingan kali ini.

Saya menghabiskan sekitar 15 juta rupee termasuk penerbangan dalam perjalanan sekitar dua minggu ke beberapa negara Eropa. Menurut saya  relatif murah mengingat jarak Jakarta-Amsterdam sekitar 13 jam!

Biar saya jabarkan satu per satu, oke~

1. Penerbangan Jakarta-Eropa

Tentunya kalau mau murah  harus memperhatikan penawaran frequent flyer. Jangan hanya melihat penawaran dari Indonesia. Tapi lihatlah negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia.

Harga normal tiket pulang pergi Jakarta-Eropa sekitar 10-15 juta.

Saya menerima iklan dengan Garuda Indonesia sebesar 5 juta pada rute Jakarta – Amsterdam PP. Penerbangan langsung tanpa lalu lintas. \ Seorang teman saya pernah mendapat tawaran untuk Qatar Airways sebesar

5 juta PP dari Jakarta dengan one stop di Doha. Maskapai seperti Qatar banyak rute ke Eropa, jadi kamu bisa memilih misalnya berangkat Jakarta – Amsterdam, pulangnnya Venice – Jakarta. Kalau beli tiket PP garuda seperti saya ya resikonya pulangnya harus dari Amsterdam lagi.

Waktu saya ke Athens dengan maskapai LCC Scoot airlines, harga promonya sekitar 3.5 juta juga pulang pergi dari Singapura.

Nah disini kamu harus rajin follow social media, newsletter, dan mungkin grup-grup traveler di facebook supaya bisa langsung beli jika ada kesempatan. Karena biasanya promo ini sangat terbatas jumlah kursinya.

2. Biaya membuat visa schengen

Biaya untuk visa schengen lewat kedutaan belanda via VFS adalah 60 euro, ditambah handling fee 25 euro, jadi total 85 Euro.

Kalau dirupiahkan sekitar 1.3 juta rupiah. Kalau lewat negara lain bisa lebih murah ataupun lebih mahal. Tapi kira-kira di angka segitu.

3. Bermalam

di hostel di Eropa  30-40 euro per tempat tidur dan malam. Sekitar 400-500 ribu rupiah. Ini bagus di hostel karena Anda bisa memasak di dapur. Jika Anda sering bepergian, cobalah Airbnb juga  karena Anda dapat menghemat banyak.

Lihat juga hotel komersial. Terkadang di akhir pekan harganya  murah. Seperti ketika saya di Antwerpen, Belgia, saya mendapat hotel bintang tiga dengan harga sekitar 500 ribu rupee. Tentu saja, karena saya bepergian sendiri, itu jauh lebih murah daripada memesan hostel untuk dua orang.

4. Makanan

Makanan di Eropa, kalau boleh saya katakan, tidak selezat makanan  Asia. Apalagi  lidah kita yang sudah terbiasa dengan nasi padang dan micin ini.

Dibandingkan dengan harga makanan di kafe/restoran, cukup masuk akal. Misalnya, saya pernah membeli nasi domba di  restoran Indonesia seharga 13 euro (dengan nasi, daging matang, sayuran). Makanan jalanan, seperti kentang goreng dengan sosis kari, harganya sekitar 5 euro di Berlin.

Biasanya sih untuk sarapan atau makan malam saya memasak sendiri di hostel. Kamu bisa beli bahan makanan di supermarket seperti Lidl. Roti seperti croissant pun murah disana. Kamu bisa beli telur, sayuran, hingga ikan dengan harga yang cukup lumayan. Dengan 10 euro, mungkin bisa untuk memberi makan dua orang 3-

kali. Buah-buahan seperti anggur juga sangat murah dibandingkan dengan Indonesia!

Apakah Anda mengimpor mie instan dari Indonesia? Tentu saja aku membawanya. Tapi jumlahnya tidak terlalu banyak, sekitar 5 komputer dalam 2 minggu. Anggap saja sebagai lauk, bukan lauk utama. Pergi ke Eropa untuk makan Indomie?

5. Transportasi

Kereta Api di Berlin, Jerman

Setiap kota biasanya memiliki tiket harian untuk turis. Biasanya  1, 3 atau 5 hari. Jika Anda benar-benar ingin menjelajahi seluruh kota, Anda dapat mencoba pass ini. Jadi kita bisa bepergian dengan bus dan kereta api sepuasnya di siang hari. Tapi kalau mau hemat, jalan kaki aja haha!

Transportasi termurah antar negara  tentu saja dengan bus. Saya telah menggunakan Flixbus beberapa kali  untuk perjalanan singkat seperti Paris – Amsterdam (3 jam) hingga perjalanan panjang seperti Berlin – Praha (lebih dari 10 jam). Busnya cukup nyaman.

Baca juga: Berlin di akhir pekan

Lebih nyaman bepergian dengan kereta api. Apalagi jika Anda membeli tiket kereta api Euro. Tetapi harganya sangat tinggi sehingga membuat Anda berpikir. Lagi pula saya hanya pernah ke

negara  jadi saya tidak perlu peta kereta api. Kecuali Anda pergi selama sebulan.

Seperti di Jepang,  kereta bisa lebih mahal daripada  pesawat. Jadi cobalah untuk memeriksa harga penerbangan juga. Tapi jangan lupa untuk menghitung harga tiket pesawat dari dan ke bandara, karena terkadang bandara sangat jauh dari pusat kota!

Lainnya

Akses ke museum atau tempat lain juga layak dipertimbangkan. Misalnya, masuk ke museum Louvre di Paris berharga sekitar 17 euro.

Jika saya tidak terlalu tertarik dengan museum, saya lebih suka mengikuti tur jalan kaki gratis. Pemandu biasanya orang lokal, cari saja yang bisa bahasa Inggris. Kami memberikan panduan sebanyak mungkin.

Semoga ini membantu pada liburan Anda berikutnya ke Eropa! 🙂

Back to top button