Camilan Buat Hewan Lucu, karya Mahasiswa SV IPB

Buletin Sigma – Camilan Buat Hewan Lucu, karya Mahasiswa SV IPB ini muncul degan nama Conipet Setelah sukses menjadi pemenang produk Suplemen Hewan (Sutan) pada ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) 2021, Evan Tofik Nograha, mahasiswa Program Studi Paramedis Veteriner, Sekolah Vokasi, Universitas Pertanian Bogor (SV IPB) melakukan inovasi sekali. lagi-lagi produk baru berupa snack. Tentang seekor kucing bernama Conipet.
Conipet adalah camilan krim inovatif untuk meningkatkan kesehatan hewan peliharaan. Camilan krim berbentuk seperti kue kemasan berbentuk tongkat. Camilan jenis ini memiliki aroma ikan tuna yang kuat dan khas serta rasa salmon ekstra yang sangat disukai hewan peliharaan.
Menurut Evan, perkembangan jajanan hewan peliharaan tidak lepas dari tren peternakan hewan peliharaan yang terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir, terutama setelah pandemi Covid-19.
“Menurut data Euromonitor, pertumbuhan populasi kucing meningkat 129% dan anjing meningkat lebih dari 117% pada 2017-2021,” kata Evan.
Di sisi lain, saat ini gangguan kesehatan hewan peliharaan akibat infeksi virus tertentu, seperti leukopenia dan parvovirus, berpotensi menyebabkan kematian hingga 90% hewan peliharaan. Oleh karena itu, infeksi virus harus segera diobati dengan memberikan suplai nutrisi tambahan sehingga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
“Berdasarkan uji laboratorium terpadu Institut Pertanian Bogor, jajanan ini memiliki sejumlah manfaat, seperti meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan nafsu makan, menjaga sistem pencernaan dan mengurangi risiko batu ginjal,” jelas Ivan.
Seperti produk sebelumnya yang menggunakan limbah ikan tuna, Conipet juga menggunakan limbah ikan tuna sebagai bahan bakunya. Potongan ikan tuna sendiri merupakan hasil sampingan dari proses penjualan daging ikan tuna di pasar tradisional Bogor, seperti bagian kepala, perut, tulang dan ekor. Bahan-bahan tersebut kemudian ditambahkan dengan sejumlah bahan lainnya, seperti lidah buaya, pandotan, dan kunyit.
Terbukti bahwa kombinasi komponen ini memiliki efek yang baik pada hewan peliharaan. Kepala dan perut ikan tuna mengandung protein tinggi, sedangkan tulang dan ekornya tinggi kalsium. Lidah buaya mengandung senyawa aktif secara farmakologis yang berperan sebagai antiinflamasi. Tanaman pandotan memiliki kemampuan untuk melancarkan saluran kemih, sedangkan kunyit mampu meningkatkan nafsu makan berkat kandungan kurkuminnya.
Selain itu, produk baru ini juga memiliki sejumlah keunggulan lain. Selain menggunakan bahan baku alami, harga jajanan ini cukup bersaing dibandingkan dengan produk yang sudah ada di pasaran saat ini. “Yang perlu kita ingat adalah keunggulan produk ini tidak ada pemborosan,” kata Evan.
Conipet dikemas oleh Ivan dengan berat bersih 15 gram. Gambar kucing dan anjing mendominasi bagian kemasan sejak identifikasi penggunaan produk untuk hewan tersebut. Antarmuka berisi informasi tentang penggunaan khusus hewan, diikuti dengan nama dan manfaatnya. Pada saat yang sama, di bagian belakang ada komposisi, serta indikasi kandungan nutrisi, disertai dengan nama pabrikan, rekomendasi penyimpanan, kolom untuk umur simpan produk.
Kedepannya, produk ini akan mendominasi jajanan hewan peliharaan di Indonesia sehingga dapat mendukung pertumbuhan ekonomi di industri hewan peliharaan. (Diksi / Nan / AP / NA)