News

Gempa Sesar Cimandiri & Erupsi Gunung Gede HOAX

Buletin Sigma – Gempa Sesar Cimandiri dan eruspsi Gunung Gede yang banyak beredar dalam pesan berantai di aplikasi chat smartphone adalah Hoax.

Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung Teguh Rahayu mengatakan kabar yang beredar adanya hubungan gempa Sesar Cimandiri dan letusan Gunung Gede adalah tidak benar alias hoaks.

dalam Press Release yang dikeluarkan oleh BMKG, mengatakan setidakanya ada dua temuan pesan berantai yang banyak beredar:

Pesan pertama bertuliskan; “Ijin melaporkan komandan situasi Terkait tingkat kewaspadaan info BMKG dan BNPB Tingkat waspada Tinggi Wilayah Sukabumi aktivitas Yang dilewati Garis Pergerakan Sesar Cimandiri 1 Minggu Kedepan 1. Pelabuhan Ratu dan sekitarnya 2. Cibadak dan sekitarnya 3. Cicantayan dan Cibolang 4. Sukaraja dan sekitarnya 5. Sukalarang dan sekitarnya 6. Baros dan sekitarnya 7. Salabintana dan sekitarnya 8. Kadudampit dan sekitarnya. Himbauan bagi warga tetap waspada dan tidak panik serta tak berpergian dari rumah masing-masing untuk menjaga keamanan tempat tinggal masing-masing. Terimakasih Muspika & Muspida Kota Sukabumi”

Kabar kedua berupa pesan suara (voice note) mengenai adanya cahaya seperti api menyala di Gunung Gede yang menyebabkan terjadinya erupsi Gunung Gede dan mengakibatkan adanya gempa bumi di wilayah Kampung Singa Barong dan kampung Sarongge, Kabupaten Cianjur. “Berita itu hanya hoax atau isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan dan membohongi masyarakat,” Ungkap Rahayu.

kabar tersebut tidak mempunyai dasar ilmiah yang jelas. karena sampai saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi dengan tepat, kapan, di mana dan berapa kekuatan gem pa yang akan terjadi.

Adapun informasi resmi yang diperoleh BMKG dari PVMBG, “Hingga saat ini status Gunung Gede masih dalam status Level I atau Normal,” pungkas Rahayu.

BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Jika terjadi bencana ge mpa, warga diminta menghindari bangunan yang retak atau rusak, karena cukup berbahaya.

Terkait informasi bencana, masyarakat dianjurkan untuk mencari yang resmi dari pihak terkait seperti BKMG, BASARNAS, BNPB, TAGANA, TNI/Polri dan aparat pemerintahan setempat.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button