Seni Budaya

Keindahan Alam Dan Kebudayaan Ciptagelar

Keindahan Alam Dan Kebudayaan Ciptagelar

buletin sigma – Kasepuhan Adat Ciptagelar merupakan salah satu desa adat yang termasuk dalam kesatuan adat Banten Kidul. Adat Kasepuhan Ciptagelar masih memegang kuat adat dan tradisi turun temurun sejak ratusan tahun yang lalu,

Kasepuhan Ciptagelar dipimpin oleh seorang tetua adat yang disebut abah yang diangkat berdasarkan keturunan. Masyarakat Banten Kidul merupakan masyarakat yang mendiami kawasan Taman Nasional Gunung Halimun yang tersebar di 3 kabupaten yaitu Lebak, Bogor dan Sukabumi.

Kasepuhan Ciptaglar masih memiliki ikatan dengan kerajaan Sunda Prabu Siliwangi. Desa adat yang memiliki ciri khas berupa rumah dan tradisi yang masih dipegang teguh oleh masyarakat setempat.

Istilah kasepuhan berasal dari kata sepuh dengan awalan ka dan akhiran an, dalam bahasa Sunda kata sepuh berarti “kolot” atau “lebih tua”, kata kasepuhan juga merujuk pada sekelompok orang yang masih hidup dan berperilaku menurut adat istiadat. kebiasaan lama.

Pada tahun 1960-an, Kampung Kasepuhan Ciptagelar memiliki nama khusus yang dapat dianggap sebagai nama asli masyarakatnya, yaitu Perbu, namun nama Perbu diubah menjadi Kasepuhan atau Persatuan. Sejak tahun 2001 sekitar bulan Juli,

desa Ciptarasa dari Desa Sirnarasa melakukan migrasi wangsit ke Desa Sinaresmi, di Desa Sukamulya Abah Anom sebagai pemimpin desa adat memberi nama Cipta Gelar yang berarti terbuka atau pasrah.

Perpindahan dari Desa Ciptarasa ke Ciptagelar ini atas perintah seorang leluhur yang disebut wangsit, wangsit yang diterima oleh Abah Anom melalui proses ritual yang hasilnya harus dilaksanakan.

Pada tahun 2002 Abah Anom sebagai pemimpin mendapat wangsit dari leluhurnya untuk pindah dari Ciptarasa ke Ciptagelar. Oleh karena itu, pergerakan desa adat merupakan kesetiaan dan ketaatan nenek moyang.

Keindahan Alam Dan Kebudayaan Ciptagelar
Upacara serentaun

Setiap tahun, masyarakat Kasepuhan Ciptagelar merayakan ritual tradisional tahunan yang disebut Seren Taun, yaitu upacara syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkah hasil panen yang melimpah dan menandai awal tahun pertanian dalam tradisi Sunda. Pada saat pergantian tahun tersebut,

banyak wisatawan lokal maupun mancanegara berbondong-bondong ke desa Ciptagelar untuk menikmati pertunjukan wisata budaya, wisata alam dan wisata sejarah masyarakat yang hidup

berabad-abad silam di pegunungan Halimun.Selain itu, banyak budaya dan perilaku kearifan lokal lainnya selain kota Seren, masyarakat Kasepuhan Ciptaglar memiliki magnet yang kuat untuk objek wisata.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button