
Buletin Sigma – The International adalah turnamen e-sport terbesar di dunia. Turnamen Dota 2 ini diadakan oleh Valve Corporation setiap tahun. Turnamen ini sudah ada sejak tahun 2011 dan masih berlangsung hingga sekarang, The International 2022 atau TI11. Untuk tahun ini, The International diselenggarakan di Asia Tenggara, Singapura tepatnya, dari tanggal 15 hingga 18 Oktober untuk babak grup, 20 hingga 23 Oktober untuk main event, dan 29 hingga 30 Oktober untuk babak final.
Ada 20 tim profesional dari berbagai region berlomba untuk mendapatkan Aegis, di mana 3 pemain Indonesia ikut bertarung, yaitu FBZ (BOOM Esports) dan Hyde dan Mikoto (Talon Esports). Sayangnya, Talon harus puas finis di posisi 17-18, sementara BOOM di posisi 9-12. Meski begitu, nama-nama pemain Indonesia sepertinya sudah mulai diakui di dunia internasional semenjak TI sebelumnya, di mana ada Xepher dan Whitemon dari tim T1 yang finis di posisi 7-8. Tentunya posisi yang cukup memuaskan untuk debutan.
Sementera itu, Juara TI sebelumnya, Team Spirit, tampil kurang maksimal dan di luar harapan. Mereka harus pulang lebih awal setelah dikalahkan oleh BOOM Esports yang menjadikan mereka finis di posisi 13-16.
Tim yang akan bertanding di babak final adalah Team Aster vs Team Liquid di lower bracket dan Team Secret vs Tundra Esports di upper bracket. Team Secret dan Team Liquid cukup menjadi kejutan untuk turnamen kali ini. Meski di dalamnya terdapat banyak nama-nama besar seperti Puppey dan Matumbaman, mereka gagal pada kualifikasi regional dan hanya lolos lewat Last Chance Qualifier. Namun, mereka membuktikan bahwa mereka tetap bisa bertahan di turnamen ini, bahkan hingga lolos ke final. Jika Team Secret atau Team Liquid menang, Puppey atau Matumbaman akan menjadi juara The International untuk kedua kalinya. The International 2022 juga bisa jadi turnamen terakhir Matumbaman, karena dia mengumumkan untuk pensiun dari dunia profesional.
Pertandingan-pertandingan pada babak final tentunya sangat dinanti-nantikan oleh para penggemar game Dota 2. Menjadi pemenang The International bukan hanya perkara total uang yang bernilai jutaan dolar. Namun, merupakan pertarungan gengsi tentang siapa tim terbaik di dunia. Tentang siapa yang bisa membawa pulang Aegis Immortal.