WOW ini dia Makna Upacara Adat

Buletin Sigma – Upacara adat merupakan salah satu tradisi masyarakat adat yang masih dianggap memiliki nilai-nilai yang masih cukup relevan dengan kebutuhan masyarakat pendukungnya. Selain sebagai upaya manusia untuk dapat berhubungan dengan roh nenek moyang, juga merupakan wujud dari kemampuan manusia untuk beradaptasi secara aktif dengan alam atau lingkungannya dalam arti luas.
Hubungan antara alam dan manusia merupakan suatu keniscayaan yang tidak dapat dipungkiri, karena hubungan tersebut memiliki nilai sakral yang sangat tinggi. Hal ini diungkapkan dalam personifikasi mistik kekuatan alam, yaitu kepercayaan pada makhluk gaib, kepercayaan pada dewa pencipta, atau dengan mengkonseptualisasikan hubungan antara berbagai kelompok sosial sebagai hubungan antara hewan, burung, atau kekuatan alam.
Upacara adat sangat erat kaitannya dengan ritual keagamaan atau disebut juga dengan ritus. Ritus adalah alat manusia religius untuk melakukan perubahan. Disebut juga sebagai simbol agama, atau ritual itu adalah “agama dan tindakan” (Ghazali, 2011: 50).
Ritual keagamaan yang dilakukan oleh masyarakat berdasarkan kepercayaan yang dianut oleh masyarakat, kepercayaan seperti inilah yang mendorong manusia untuk melakukan berbagai tindakan atau perbuatan yang bertujuan untuk mencari hubungan dengan dunia gaib penguasa alam
melalui ritual, baik upacara keagamaan maupun ritual adat lainnya yang dirasakan masyarakat sebagai masa kritis, yang dapat mendatangkan mara bahaya,kesengsaraan, dan penyakit gaib bagi manusia dan tumbuhan.
baca juga: Apasi Upacara Adat itu?
Pelaksanaan upacara adat dan ritual keagamaan berdasarkan adanya kekuatan gaib masih dilakukan oleh beberapa kelompok masyarakat di Indonesia, baik berupa ritual kematian, ritual syukuran atau slametan, ritual tolak bala, ritual ruwatan, dan lain sebagainya.
Ritual-ritual ini telah menjadi tradisi dan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari sebagian besar masyarakat karena telah diturunkan dari generasi ke generasi oleh nenek moyang mereka kepada generasi berikutnya.
Adanya berbagai ritual dan tradisi yang dilakukan telah memperkuat eksistensi agama yang dianut oleh masyarakat karena berbagai tradisi yang berkaitan dengan siklus kehidupan berkembang dan menjadi kuat ketika telah ditradisikan dan mengakar di tengah-tengah kehidupan masyarakat, dimana esensi ajarannya sudah termasuk dalam tradisi masyarakat karena bukan sekedar “pesan kosong” yang tidak memiliki isi di jantung budaya masyarakat.